Diduga Gara-gara Disuntik Vaksin, Puluhan Bantuan Ternak Sapi di Jeneponto Banyak Mati

    Diduga Gara-gara Disuntik Vaksin, Puluhan Bantuan Ternak Sapi di Jeneponto Banyak Mati
    Puluhan bantuan ternak sapi di Desa Bulu Loe, Kecamatan Turatea, Jeneponto banyak mati diduga akibat usia disuntik vaksin.

    JENEPONTO - Puluhan bantuan ternak sapi yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto untuk para korban pasca banjir bandang 2019 lalu sudah banyak yang mati.

    Ironisnya, puluhan bantuan ternak sapi ttersebut mati diduga akibat usia disuntik vaksin.

    Hal itu, diungkapkan oleh salah satu pernerima manfaat, yakni. Ketua Kelompok Sipakainga 1 (satu), Tajuddin kepada awak media saat ditemui di rumahnya di Dusun Bonto Biraeng, Desa Bulu Loe, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Kamis (19/01/2023).

    Tajuddin mengungkapkan, dari 30 ekor bantuan ternak sapi yang diterimanya tersebut dalam keadaan kondisi badan sehat, normal dan gemuk.

    "Saya dapat bantuan ternak sapi tiga kali tahap dan totalnya semua sebanyak 30 ekor. Itu diserahkan ke saya pada November 2022 lalu, kemudian saya bagikan ke anggota kelompok, saya" ungkap Tajuddin. 

    Tajuddin yang juga selaku Kepala Dusun Bonto Biraeng Desa Bulu Loe mengaku ingat betul bantuan sapi yang terimanya itu dalam keadaan kondisi normal dan tidak sakit.

    Sebelumnya divaksin, kata dia, sapinya sangat luar biasa sehatnya pun minta ampun. Namun, begitu dua hari setelah disuntik vaksin sapi drop semua kurang lebih 10 ekor dan malas makan sampai sekarang.

    Dia menjelaskan bahwa sapi itu divaskin atas perintah Aldian selalu pihak penyedia yang mengharuskan sapi tersebut disuntik vaksin.

    "Jadi ini Aldian yang membawa dokter hewan ke sini Aldian bilang semua bantuan ternak sapi harus divaksin, " tandas Tajuddin menirunya.

    Dan dua hari setelah dilakukan penyuntikan vaksin, lanjut Tajuddin sapinya langsung drop dan tiba-tiba mati.

    "Pertama 1 ekor dulu sapi betina mati dengan nomor hertek 0762. Itu disuntik vaksin pada 3 Desember 2022, " katanya. 

    Sapi divaksin berawal pada Selasa 1 Desember 2022 dan pada Kamis 3 Desember 2022 sapinya mulai mati. 

    Lanjutnya lagi, pada Selasa, 6 Desember 2022 mati lagi satu ekor. Kemudian minggu berikutnya 2022 mati lagi 2 ekor. 

    "Jadi total sapi yang mati khusus di Kelompok Sipakainga' sebanyak 8 ekor dan terakhir mati tanggal, 8 Januari 2023, " terangnya.

    Terkait hal itu, Tajuddin melaporkannya kepada Aldian selaku pihak penyedia barang agar bantuan ternak sapi yang mati tersebut diganti. Namun saat itu hanya di janji.

    Bahkan melaporkannya ke pihak BPBD Jeneponto. Tajuddin bilang bahwa semua anggota kelompok yang meninggal sapinya maupun yang masih hidup sapinya akan melapor ke Polres kalau tidak digantikan sapinya.

    "Waktu itu anggota kelompok saya mau melapor di Polres, tapi dia bilang jangan meky melapor insyaallah diusahakan diganti. Tapi sampai sekarang belum diganti, " ucap Tajuddin terlihat kesal.

    "Kami ini menuntut diganti karena gara-gara disuntik vaksin na mati, seandainya tidak divaksin ji na mati tidak ada ji masalah, tapi ini kan gara-gara divaksin, " ucapnya lagi. 

    Diberitakan sebelumnya, bahwa puluhan bantuan ternak sapi banyak yang mati diduga karena sakit.

    Dari data yang diperoleh media ini, selain dari Desa Bulu loe, terdapat juga bantuan ternak sapi yang mati di Kelurahan Balang Toa 8 ekor, Desa Palajau 11 Ekor dan di Kelurahan Tolo sudah 11 ekor. 

    Pengadaan bantuan ternak sapi oleh BPBD Jeneponto diketahui, sebanyak 150 ekor dengan total anggaran sebesar Rp.1, 160 miliar bersumber dari dana hibah T.A 2021.


    Penulis: Syamsir

    jeneponto sulsel
    Syamsir, HR

    Syamsir, HR

    Artikel Sebelumnya

    Terkendala KTP-el, Petugas Dukcapil Jeneponto...

    Artikel Berikutnya

    Dugaan Korupsi Rp1,6 Miliar, Polisi Kantongi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Dittipideksus Bareskrim Sita Miliaran Uang Hingga Aset Dari Kasus Net89
    Gugur dalam Tugas, Jenazah Bripka Anumerta Ronald M. Enok Diterbangkan ke Jayapura dan Dimakamkan di Sentani
    Panglima TNI Dampingi Menhan RI Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan RRT
    Danlanud Sultan Hasanuddin Terima Audiensi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Bahas Kolaborasi Penurunan Stunting
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Dukung Program Pemerintah, Polres Jeneponto Gelar Rakor Evaluasi Kesiapan Penanaman Jagung Sejuta Hektar, Intip Lokasinya
    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto Diduga Tak Sesuai Prosedur, Camat Binamu: Pengurusnya 'Nakal'
    Sebut Sok Preman, Insiden Emak-emak Penjual Ikan vs Kepala Pasar Bontoramba Berdamai dan Saling Memaafkan
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Sok Preman, Pensiunan TNI Diduga Aniaya Emak-emak Penjual Ikan dan Pecahkan Ember Korban di Pasar Bontoramba
    Dukung Program Pemerintah, Polres Jeneponto Gelar Rakor Evaluasi Kesiapan Penanaman Jagung Sejuta Hektar, Intip Lokasinya
    Aktivis Arak Nusantara Desak Kejari Jeneponto Segera Panggil dan Periksa Kabid Aset Terkait Randis yang Belum Dikembalikan
    Pembangunan Alfamidi di Jalan Pahlawan Jeneponto Diduga Tak Sesuai Prosedur, Camat Binamu: Pengurusnya 'Nakal'
    Peduli, Kapolres Jeneponto Naik Trail Sasar Desa Terpencil Bawa Bantuan untuk Siswa-Siswi SD di Gunung Silanu
    Ketua Umum KKT Jeneponto H. Alimuddin Silaturahmi Politik di Sekertariat KarDam Community, Dihadiri 21 Kordes Dapil Batara
    Gerak Cepat, Resmob Polres Jeneponto Ringkus Pencuri Kambing di Kelara, Pelaku Pakai Mobil Mewah
    Update, Dari 150 Ekor Bantuan Ternak Sapi BPBD Jeneponto Sudah 66 Ekor Diambil Pemiliknya.
    Kerja Ekstra, Pemuda Ini Sukses Selesaikan Proses Rekruitmen Panwaslu di Kecamatan Bangkala
    Pakaian Adat Makassar Warnai Puncak HUT Jeneponto yang ke-161 di Lapangan Passamaturukang

    Ikuti Kami